Saat ini pemerintah tengah menggalakan
progam untuk mendorong para pelaku UKM agar dapat menjual berbagai produknya ke
pasar internasional. Bahkan khusus untuk tahun ini, pemerintah akan
meningkatkan pembiayaan hingga 102,6 miliar rupiah. Dengan pembiayaan sebesar
itu, ditargetkan kenaikan IKM hingga 51% - 52 %. Oleh sebab itu pendapatan
negara dari hasil ekspor berbagai macam barang hasil produksi UKM dapat
meningkat hingga 15-16 triliun rupiah.
LPEI Lembaga Khusus Pembiayaan Ekspor
Untuk pembiayaan UKM ekspor pemerintah
sudah sejak lama memiliki lembaga sendiri. Lembaga tersebut adalah LPEI atau
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. LPEI ini memiliki bank yang khusus
menyediakan dana untuk pembiayaan ekspor. Nama bank tersebut ialah Eximbank.
LPEI dan Eximbank sebetulnya tidak hanya
memberikan pembiayaan atau mengurusi UKM yang melakukan ekspor saja, akan
tetapi juga berbagai usaha lain non UKM yang melakukan ekspor. Walau demikian,
LPEI dan Eximbank lebih fokus dalam mendorong pembiayaan untuk sektor UKM
ekspor. Hal ini terbukti dari target pembiayaan untuk UKM ekpor yang mengalami
peningkatan hingga 42,8%.
Tidak Semua UKM Mendapatkan Pembiayaan LPEI
Saking banyaknya jumlah UKM yang ada di
Indonesia, maka sangat sulit untuk LPEI memberikan pembiayaan untuk keseluruhan
UKM tersebut agar dapat melakukan ekspor. Oleh sebab itu, kriteria UKM yang dapat
memperoleh pembiayaan dari LPEI dan Eximbank hanyalah UKM yang memiliki omzet
maksimal 500 miliar rupiah. Besaran pembiayaan pun dibatasi yaitu maksimal
hanya 200 miliar rupiah saja.
Pembiayaan UKM Ekspor Dengan Menekan Kredit Macet
Dalam melakukan pembiayaan UKM ekspor
ini bukanlah tanpa kendala. Karena biasanya kendala utama dalam sebuah
pembiayaan adalah kredit macet. Seiring naiknya pembiayaan untuk UKM ekspor
maka rasio kredit macet pun semakin meningkat.
Untuk mencegah kenaikan kredit macet
tersebut LPEI dan Exim bank telah menyiapkan berbagai strategi mulai dari
menjalin hubungan yang erat dengan calon debitur hingga melakukan kerjasama
dengan BPS dan Dirjen Bea dan Cukai untuk memperkaya data calon debitur. Dengan
begitu biaya yang dikeluarkan untuk membiayai UKM ekspor tidak akan terbuang
percuma karena adanya kredit macet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.